Mesir Deportasi Ratusan Aktivis Konvoi Gaza, Dituding Bertindak atas Tekanan Israel - 24 Inews

Breaking

Minggu, 15 Juni 2025

Mesir Deportasi Ratusan Aktivis Konvoi Gaza, Dituding Bertindak atas Tekanan Israel

  


24INEWS - Otoritas Mesir kembali menjadi sorotan dunia internasional usai dilaporkan mendeportasi ratusan aktivis dari berbagai negara yang tergabung dalam konvoi kemanusiaan menuju Gaza, #SumoudConvoy. Para aktivis tersebut datang dengan paspor dan visa resmi, namun setibanya di Bandara Internasional Kairo, mereka ditahan, diintimidasi, dan dipulangkan secara paksa.


Konvoi #SumoudConvoy merupakan inisiatif kemanusiaan yang bertujuan menyalurkan bantuan kepada warga Gaza, terutama mereka yang saat ini terjebak dalam gempuran militer Israel di wilayah Rafah. Para peserta berasal dari berbagai negara Eropa, Asia, hingga Timur Tengah. Namun, sebelum misi itu dapat dijalankan, mereka lebih dulu dihentikan oleh aparat keamanan Mesir.


Di tengah proses deportasi, para aktivis melontarkan protes keras. Salah satu seruan yang viral di media sosial berbunyi, “Shame, shame! They sold Gaza for dollars…” (“Malu, malu! Mereka menjual Gaza demi dolar…”).


Selain melakukan penahanan di bandara, otoritas Mesir juga mencegat rombongan yang sempat berhasil masuk ke wilayah Ismailia, sebuah kota strategis di tepi Terusan Suez yang menjadi jalur menuju perbatasan Rafah. Pihak berwenang menolak memberikan izin perjalanan ke wilayah Sinai dengan dalih keamanan, meskipun konvoi membawa dokumen legal dan surat jalan.


Sejumlah laporan dari media internasional seperti Reuters dan Associated Press menyebut bahwa langkah keras Mesir tidak lepas dari tekanan diplomatik Israel. Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz, sebelumnya menuding konvoi #SumoudConvoy sebagai jaringan “jihadis” yang menyamar di balik aksi kemanusiaan, dan meminta Mesir menjaga stabilitas regional dengan mencegah pergerakan mereka.


Ketegangan semakin meningkat setelah konvoi yang tertahan di Ismailia diserang oleh sekelompok pria bertopeng dan berpakaian sipil. Berdasarkan rekaman video dan kesaksian yang beredar di platform media sosial X, para penyerang menggunakan tongkat, batu, hingga botol berisi air keras. Beberapa aktivis mengalami luka serius, termasuk seorang anggota parlemen asal Turki.


Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari otoritas Mesir terkait insiden kekerasan tersebut. Namun berbagai kecaman mulai berdatangan dari organisasi kemanusiaan dan lembaga hak asasi manusia internasional.


Mesir selama ini dikenal sebagai salah satu pihak yang kerap menjadi mediator dalam konflik Israel-Palestina. Namun, langkah keras terhadap konvoi kemanusiaan ini memunculkan pertanyaan besar tentang posisi Mesir dalam krisis Gaza yang terus berlanjut.


Sumber: Reuters, AP, AFP, Times of Israel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat datang di Website www.24inews.my.id, Terima kasih telah berkunjung.. tertanda, Pemred: Ratu Keisya